Monday, 13 October 2014

Kreatif

Author : Miko W

Apa Itu Kreatif ?
Menurut pendapat James C. Coleman dan Coustance L. Hammen :
“thinking which produces new methods, new concepts,
new understanding, new work of art.”

1. Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang
baru
2. Kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara
realistis.
3. Kreativitas merupakan usaha untuk memertahankan
insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya
sebaik mungkin.

Menurut pendapat Guilford :
orang kreatif ditandai dengan cara berpikir divergen (mencoba
menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban). Berpikir divergen
dapat diukur dengan fluency, flexibility, dan originality.

Proses Berpikir Kreatif

1. Orientasi
Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi
2. Preparasi
Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang
relevan dengan masalah.
3. Inkubasi
Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan
berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan
masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.
4. Iluminasi
Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham,
serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan
5. Verifikasi.
Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan
masalah yang diajukan pada tahap sebelumnya

Tanda Orang Kreatif

1. Kemampuan Kognitif : Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan
melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan
fleksibilitas kognitif

2. Sikap yang terbuka : orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal
maupun eksternal.
3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensikovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila. kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.

Faktor Pemecahan Masalah

1. Motivasi
Motivasi yang rendah lebih mengalihkan perhatian.
Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas.

2. Kepercayaan dan sikap yang salah
Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita.


3. Kebiasaan
Kecenderungan untuk memertahankan pola berpikir tertentu, atau misalnya melihat masalah dari satu sisi berpikir tertentu, atau misalnya melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang  berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, menghambat pemecahan masalah yang efisien.

4. Emosi
Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah berpikir betul-betul secara objektif.


ARTIKEL TERKAIT:

0 comments:

Post a Comment